TUGAS
MAKALAH
MATA
KULIAH MANAJEMEN DASAR
“PENGERTIAN
DAN PRINSIP MANAJEMEN”
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014

DISUSUN
OLEH:
NAMA : AMALINA CHOIRUN NISA
NIM : C12026
KELAS : KOMUNIKASI MASSA PAGI
SEMESTER : II
POLITEKNIK
INDONUSA SURAKARTA
JL.
KH. SAMANHUDI NO 31 MANGKUYUDAN SURAKARTA
KATA
PENGANTAR
Segala puji penulis
panjatkan kepada Tuhann YME yang telah memberikan kekuatan, kemudahan serta
kemurahan-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini diselesaikan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Dasar, selain hal tersebut penulis
berharap dengan selesainya makalah ini para generasi bangsa mampu
mengorganisasi diri bahkan orang lain serta peka terhadap peluang yang ada.
Sehingga sumber daya yang ada berdasar intelek, mampu mengatur dan berjiwa
wirausaha serta pembentuk lapangan kerja.
Terimakasih penulis ucapkan kepada semua
pihak yang telah membantu baik tenaga, pikiran, waktu serta semangat yang telah
di berikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi sivitas akademika Politeknik
Indonusa Surakarta pada khususnya serta generasi bangsa Indonesia pada umumnya.
Penulis menyadari masih
ada kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran
yang mendukung untuk perbaikan masa depan sangat penulis harapkan.
Surakarta,18
Maret 2013
Penulis
BAB
I
PENGERTIAN
MANAJEMEN
Sebuah organisasi atau
hubungan antar kelompok tentulah membutuhkan seni komunikasi dan seni mengatur.
Dengan berbagai gagasan yang ada, suatu organisasi tak mungkin mampu mencapai
satu visi yang sama jika tak ada saling pengertian dan penerapan ilmu
manajemen. Pada dasarnya manajemen merupakan pondasi utama dalam melakukan
organisasi.
- Sejarah Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno “ ménagement”, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur. Selain itu manajemen juga berasal
dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manu syang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh
dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda”
(yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan
mengatur.
Ilmu
manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan
adanya piramida diMesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada seseorang yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana.
Sebelum abad
ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Pertama,
ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The
Wealth of Nation (1776). Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan
ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of
labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan
berulang. Sebagai contoh industri pabrik
peniti, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang - masing-masing melakukan
pekerjaan khusus, perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000
peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja
dapat meningkatkan produktivitas .
Peristiwa
kedua adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri
menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang
berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat
khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer
ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,
memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan,
mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai
dikembangkan oleh para ahli.
- Pengertian Manajemen
Meskipun
bahasa universal tak begitu memahami arti dari manajemen, namun banyak ahli
yang mendefinisikan mengenai pengertian manajemen. Diantaranya:
v G.R. Terry
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
v Hilman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain
dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
v Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
v Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
v William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
v Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
v Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
v Federick Winslow Taylor
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
v Henry Fayol
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
v Lyndak F. Urwick
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain.
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain.
v Prof. Dr. H. Arifin
Abdulrachman
Dalam buku “Kerangka Pokok-Pokok Management” diartikan sebagai kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas,
proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan-urutan,insitut/orang-orang yang melakukan
kegiatan atau proses kegiatan.
v Ordway Tead
Dalam buku “Organisasi dan Management “ mendefinisikan proses
dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan
tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
v Marry Parker Follet
Manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
oranglain
v
Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdayamanusia
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
v
Lawrence A. Appley
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan
melalui usaha orang lain.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen meupakan seni untuk mengatur
seperangkat orang atau sumber daya yang ada untuk melakukan tugas organisasi
demi mencapai tujuan organisasi.
BAB II
PRINSIP MANAJEMEN
Keberhasilan sebuah
manajemen tidak terlepas dari prinsip – prinsip manajemen yang menjadi dasar –
dasar dan bilai pada manjemen itu sendiri. Henry fayol berpendapat bahwa
prinsip – prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur, artinya dapat
dipertimbangkan sesuai kondisi – kondisi khusus dan situas- situasi yang
dinamis.
Berikut ini merupakan prinsip – prinsip
dalam menjalankan manajemen:
1. Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan
dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh
karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the
right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like
and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat
(the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap
kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi
penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang
baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh
karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja
sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip
lainnya.
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi
dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau
diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap
pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan
wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak
pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi
terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewenang terbesar adalah
manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai
keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila
wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh
karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya
sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan
wewenang yang ada padanya.
4. Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan,
karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan
kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus
bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang
datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya
wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan
tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan
pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan
tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja
terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh
karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan
(unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan
tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan harus mengabdikan
kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan
suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar
sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Setiap karyawan dapat mengabdikan
kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran
bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya
kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada
kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang
dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
7. Penggajian pegawai
Gaji atau upah
bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam
bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit
berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan
ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian
harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang.
Sistem penggajian harus
diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga
karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan
prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada
perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan
tindakan tidak disiplin.
8. Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan
pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak
ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan
berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk
menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini
juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
9. Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya
atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan
menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada
manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini,
maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab
dan dari siapa ia mendapat perintah.
10. Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan
pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa
bekerja dalam keadaan kacau atau tegang.
Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik
atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu,
ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
11. Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran
harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling
besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan
sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
12. Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan
karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan
lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan
adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki
keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan
tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
13. Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri
seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk
mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan
sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran,
keahlian dan pengalaman seseorang.
Oleh karena itu, setiap prakarsa
yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti
menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap
penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak
gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan
senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
14. Semangat Kesatuan dan Semangat Korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa
kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja
sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai
kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain
sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu
melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang
suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa
bencana.
BAB III
PENUTUP
Dalam Manajemen tentulah banyak hal yang
harus berjalan seimbang dan selaras. Telah dituliskan bahwa manajemen merupakan
ilmu dasar dalam organisasi. Baik buruknya sebuah organisasi tergantung pada
manjemen yang di terapkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan generasi bangsa
mampu mengasah ketrampilan dalam menerapkan ilmu manajemen serta peka terhadap
peluang yang ada. Semoga apa yang telah dipaparkan penulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Surakarta, 18 Maret 2013
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Form:
1.
http:// blogprinsip.blogspot.com/2012/10/prinsip-manajemen-henry-fayol.html,18
Maret 2012
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen,18
Maret 2012
3.
http://hyrra.wordpress.com/2011/01/07/asal-mula-manajemen/,18
Maret 2012
4.
http://www.artikata.com/arti-339618-manajemen.html,18
Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar